Mereka mendatangi puskesmas Pacet secara random dan mengikuti vaksinasi secara tertib sesuai dengan nomor antrian sampai selesai.
Menariknya, setelah divaksin para peserta vaksin mendapat voucher untuk ditukarkan dengan sebuah mie gelas yang sudah dipersiapkan petugas di depan puskesmas. (Agus sant)
Kegiatan wisuda ini dilaksanakan bersamaan wisuda kelas akhir MI Miftahul Ulum Cepokolimo Pacet.
Sama seperti MI, wisuda RA Cepokolimo kali ini juga dilaksanakan secara sederhana dan menerapkan prokes secara ketat. (Agus sant)
Reword diberikan kepada 7 siswa siswi terbaik dari semua tingkatan kelas. Khusus kelas enam ada dua siswa siswi yang mendapat reword.
Mereka adalah : Rizal dan Amirah (6), Eza (5), Reza (4) dan tiga siswa siswi kelas bawah. Masing masing mendapat sebuah tropi bergagang porselin.
Menurut kepala madrasah, Hj Rohmah , pemberian reword ini bertujuan menghargai dan memotivasi kesungguhan siswa dalam belajar dan merangsang siswa yang lain agar lebih semangat belajar. Salah satu indikator penting dalam penentuan siswa terbaik ini adalah adanya akhlakul karimah siswa. (Agus Sant).
Kegiatan diselenggarakan di lingkungan sekolah, tepatnya di aula MI Cepokolimo yang berada di gedung sebelah utara.
Menurut ketua panitia, pak Agus Santoso meski masih dalam suasana pandemi covid19 akan tetapi wisuda tetap dilaksanakan karena tuntutan anak dan orang tua. "Yang penting kita tetap menerapkan prokes, pembatasan undangan dan waktunya dipercepat", jelasnya.
Masih menurut pak Agus, wisuda tahun 2021 ini diikuti oleh 20 siswa siswi. Sebelumnya ada 21 siswa yang selesai mengikuti ujian madrasah. Akan tetapi pasca ujian ada satu siswa yang mengalami sakit dan akhirnya meninggal, yaitu alm Abid Chasbullah Faqih putra dari bapak Suwito Baraan.
Wisuda pagi ini hanya dihadiri oleh 20 siswa siswi kelas 6, guru, orang tua dan ketua yayasan/ komite madrasah serta kepala desa Cepokolimo. Sedangkan pembagian rapot kelas 1 sampai 5 sudah dilaksanakan satu hari sebelumnya. Itupun rapot hanya diberikan kepada siswa, tidak menghadirkan orang tua.
Untuk rangkaian acara, pihak sekolah fokus pada acara wisuda dan sambutan penjelasan tentang kelulusan dari kepala madrasah. Selebihnya acara dilaksanakan secara cepat dan simbolik. (Agus Sant)
Wisata bernuansa hutan di desa Kembangbelor Pacet itu kerap menjadi sasaran turis karena tempatnya yang bagus, sejuk dan murah. Apalagi setelah dipromosikan melalui media sosial digital.
Pagi ini, Sabtu 12 Juni 2021 siswa siswi kelas akhir MI Miftahul Ulum Cepokolimo kembali mengunjungi Bernah de Vallei.
"Meskipun tidak semua siswa siswi bisa ikut tetapi mereka tetap bersemangat. Yang lain sedang ikut kegiatan PPDB di pesantren", tegas Bu Rohmah. Kepala MI Cepokolimo ini memang kerap mengajak anak anak berwisata di Bernah karena beliau juga sebagai salah satu tokoh pendirinya.
Salah satu guru pendamping yang ikut, pak Agus juga menyampaikan bahwa anak anak ini harus dikenalkan dengan wisata lokal yang memang bagus. "Agar mereka bisa menghargai dan bangga dengan Pacet yang indah dan sejuk sebagai bentuk syukur pada Allah SWT", terangnya.
Wahana yang banyak diminati anak anak adalah kolam renang. Tanpa diminta mereka langsung terjun berenang. Di Bernah ada tiga macam kolam renang sesuai dengan tingkat kedalamannya. Yang paling atas untuk dewasa dan tergolong dalam. Yang tengah sedang untuk anak dan yang paling bawah dangkal untuk balita.
Disamping itu masih banyak spot pilihan diantarannya bermain ATV, Traill, mobil listrik, camping, skuter dan memberi makan kelinci. Bahkan dua aliran sungai yang jernih di Bernah juga banyak dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai.
Yang menjadi kesan indah adalah banyaknya berbagai macam bunga yang tumbuh di sepanjang wahana. Pohon pinus juga turut memperindah wisata. Pokoknya pengunjung dijamin nyaman di Bernah de Vallei. (Agus)
Untuk mengatasi kejenuhan siswa dan memanfaatkan waktu luang siswa siswi kelas akhir MI Cepokolimo melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya kerja bakti bersih bersih lingkungan madrasah dan melakukan hal positif lainnya. Salah satunya belajar berwirausaha dengan membuat aneka kue dan masakan.
Pagi ini mereka dibimbing wali kelas 6 bu Ayu memasak kolak dari bahan labuh. Sebelumnya mereka juga belajar membuat kue lumpia lezat. Semua bahan dipersiapkan oleh siswa dengan cara patungan. Pengerjaannya dilakukan di dapur madrasah yang bersebelahan dengan ruang UKS
Hasilnya mereka berhasil membuat minuman nikmat khas Indonesia, kolak labuh. Setelah jadi mereka membagikannya kepada bapak ibu guru serta adik kelas lainnya.
Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat bagi para siswa. Pasalnya mereka mendapat contoh pembuatan langsung kolak labuh yang enak dan halal. Skill ini ini sangat bagus untuk membentuk jiwa wirausaha anak yang kelak akan dibutuhkan. (Agus s)
Bukan isapan jempol, ternyata mereka benar benar melakukannya. Caranya yaitu mereka bergotong royong membuat minuman sari buah segar. Hasilnya mereka jual kepada adik adik kelas lain. Uang yang didapat kemudian dipergunakan untuk modal usaha dan kas persiapan wisuda.
Dengan bimbingan bu Ayu selaku wali kelas 6, mereka mulai belajar membuat kue lumpia. Bu ayu memang dikenal mempunyai basic pembuatan aneka kue sehingga ingin keahlian itu juga bisa ditransfer ke anak anak. Hasilnya luar biasa. Mereka berhasil membuat lumpia isi mi putih yang kenyal dan lezat. Apalagi ditambah cabe atau saos sambal.
"Luar biasa enaknya, gak percaya kalau lumpia itu buatan anak anak", tutur pak Agus setelah menikmati kue lumpia yang dihidangkan anak anak.(Aguss)
